Cara Tune Up Motor – Untuk terus mendapatkan performa terbaik dari sepeda motor, pemilik motor bisa melakukan tune up motor. Apa itu tune up motor? Berikut kita ulas secara lengkap.
Tune Up motor adalah, salah satu cara dalam proses pengembalian performa motor ke kondisi standar. Mengapa motor perlu dikembalikan performanya?
Dijelaskan oleh Haris Setiawan selaku mekanik dari HRS Motor, saat mesin motor bekerja, ada beberapa komponen mesin motor yang mengalami perubahan. Sebagai contoh, piston dan noken as pada mesin sepeda motor. Seiring waktu, akibat adanya gesekan pada ruang mesin akan ada bagian dari komponen yang terkikis.
Untuk itu, sangat perlu dilakukan pengecekan dan perawatan juga penyetelan kembali jika diperlukan. Hal ini dilakukan, guna memastikan komponen itu tetap bekerja sebagaimana mestinya.
Tak cuma piston dan noken as, bagian filter udara juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Pada bagian filter udara, kotoran-kotoran baik berupa debu atau kotoran lainnya yang telah menempel pada bagian filter dapat merusak komponen tersebut.
Selain itu, kotoran-kotoran itu dapat menyumbat aliran udara yang akan disuplai ke bagian mesin motor. Untuk itulah, perlu dilakukan perawatan serta membersihkan bagian filter udara. Selain yang berhubungan dengan bagian mesin, bagian lain seperti rangka, suspensi dan rantai motor juga perlu dapat sentuhan perawatan.
Dari yang disampaikan di atas, jadi sudah tahukan perbedaan service dan tune up motor? Bisa diartikan tune up adalah paket servis motor yang sangat lengkap. Disebut lengkap, karena mencakup seluruh bagian motor baik dari sisi mesin, mau pun bagian lainnya.
Kalau servis, biasanya cuma ganti oli saja, serta pembersihan filter udara. Tidak lebih.
“Bisa dikatakan tune up itu merupakan servis paket lengkap, cakupan pemeriksaan dan perawatan motor yang dilakukan secara menyeluruh,” jelas Aprilianto.
Tune up idealnya dilakukan dengan interval 2.000 KM sekali atau setiap 3 bulan sekali. Angka ini juga sebenarnya bukan patokan, karena ada beberapa motor yang masih bagus performanya hingga 3.000 KM.
Salah satu yang mempengaruhinya, adalah karena faktor penggunaan. Kalau anda sering menggunakan motor apalagi dijalur yang berdebu, maka interval 2.000 KM sudah menjadi interval yang pas. tetapi untuk anda yang suka membawa motor slow dan jarang pula melintasi area berdebu mungkin masih bisa tahan sampai 3.000 bahkan sampai 4.000 KM.
Selain dari jarak tempuh, tune up juga dilakukan ketika ada masalah pada motor seperti mesin yang brebet atau tenaga mesin berkurang.
Busi sangat vital bagi kelancaran mesin motor, “Cek businya, seandainya masih layak pakai, dapat dipergunakan kembali. Tapi kalau sudah mencapai 12 ribu km, sebaiknya businya di ganti,” jelas Deny yang lulusan Sekolah teknik Mesin (STM).
Perhatikan pula keadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi, bila sudah cukup umur, terlihat ada retakkan dan pengerasan di kabel, sebaiknya segera diganti.
Menurut Aprilianto, filter karburator terbagi dua, yaitu jenis basah dan kering. Model filter basah, dibersihkan dengan menggunakan bensin lalu dilumasi oli setelahnya. “Umumnya motor keluaran tahun 1990-2000-an, menggunakan model filter basah seperti ini,” tambahnya.
Sedang motor keluaran tahun 2000 ke atas, biasanya menggunakan tipe kering. Cara perawatannya cukup mudah, yaitu tinggal disemprot dengan kompresor. “Tapi model ini juga memiliki kelemahan, yaitu wajib diganti setiap mencapai 25 ribu km dan tidak boleh terkena oli atau minyak,” papar pria berusia 23 tahun ini.
Filter oli pun harus diperhatikan, “Motor tahun 90-an tidak menggunakan filter oli, tetapi untuk jenis motor tahun 2000 ke atas, menggunakan filter oli dan wajib di ganti setiap kurang lebih 10 ribu km.”
Jangan biarkan rantai terlalu kendor atau terlalu kencang, “Bila rantainya kendor, cukup disetel. Tapi kalau kering, cukup diolesi dengan oli khusus rantai (chain lube). Biasanya, rantai harus diganti kalau sudah mencapai 25 ribu hingga 35 ribu km.”
Penghobi motor sejak SD ini, juga menyarankan Anda untuk tidak lupa memeriksa kondisi gir. “Jika sudah tajam, lekas ganti, karena kalau tidak rantai dapat putus secara tiba-tiba,” kata Aprilianto.
Khusus motor jenis Matic yang menggunakan V/Belt, rantainya tidak dapat disetel dan wajib diganti setiap 25 ribu km. Bila rantai dan gir sudah beres, sekalian periksa kampas rem depan dan belakang, ganti bila sudah terlihat menipis.
Bersihkan bagian pilot dan main jet motor. Untuk menyetel angin motor tipe manual (buatan tahun 90 hingga 2000-an), tutup baut setelan angin dan buka perlahan berlawanan arah jarum jam, maksimal 1/2 putaran.
Untuk tipe Vakum, yaitu motor keluaran 2000 ke atas, juga sama yaitu dengan membersihkan pilot dan main jet. “Bedanya hanya disetelan angin, untuk tipe ini, maksimal putarannya 2 ½ berlawanan arah jarum jam,” paparnya. Untuk penyetelan klep motor 4 tak, adalah setiap 12 ribu hingga 18 ribu km.
Motor-motor buatan tahun 2000 ke atas, umumnya telah menggunakan jenis aki kering yang tak memerlukan perawatan khusus (non maintenance). “Tapi setiap tiga tahun, maksimal, wajib di ganti,” terang Aprilianto.
“Sedangkan motor yang menggunakan aki basah, perlu di cek setiap 10 ribu km. Bila air akinya kering, segera diisi,” lanjutnya.
Ciri-ciri aki basah yang kondisi sudah lemah adalah, motor tidak mampu di starter. Aprilianto tidak menyarankan untuk memaksa motor menyala dengan cara di dorong, karena ini dapat merusak gigi transmisi.
Panaskan mesin motor sebelum dijalankan, tidak perlu lama-lama, cukup 1-2 menit saja. Fungsinya, menurut Aprilianto, agar sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. “Tidak perlu lama-lama memanaskannya, karena akan membuat pipa knalpot menguning.”
Meski suku cadang asli sedikit lebih mahal, namun Anda akan merasa puas karena lebih tahan lama dan kualitasnya pun terjamin di banding yang palsu.
Selain beberapa hal di atas, Deny juga mengingatkan para bikers untuk selalu memeriksa tekanan ban Anda. “Tekanannya jangan terlalu keras dan jangan kurang, karena dapat mengakibatkan kembang ban motor menjadi rusak.”
Untuk biayanya pun beragam, untuk jenis motor-motor matic dan bebek mungkin akan dihargai 50 sampai 70 ribu untuk ongkos jasanya saja sementara untuk motor sport bisa 100 ribu atau lebih.
Kalau ada penggantian part seperti oli, busi, filter atau yang lainnya tentu akan memakan biaya lebih mahal lagi. Jadi kalau akan melakukan tune up, siapkan dana sekitar 200 ribu. Kalaupun banyak part yang minta ganti, anda bisa memilah mana part yang paling penting dan harus diganti dulu.
Sementara untuk part lain yang minta ganti apalagi kalau harganya mahal, bisa anda tunda.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda terkait dengan kendaraan anda jangan lupa selalu memperhatikan dan merawat motor anda agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
Salam OTOMOTIF!