Tanda-Tanda Turun Mesin – Alat transportasi apapun tentu membutuhkan perawatan yang harus rutin dilakukan. Tak terkecuali bagi sepeda motor, baik matic maupun kopling. Keduanya tetap membutuhkan service secara berkala agar performanya tetap prima dan dapat menunjang pengalaman berkendaramu dengan lebih nyaman.
Tanpa perawatan yang rutin, sebuah kendaraan dapat mengalami kondisi turun mesin. Kondisi ini memungkinkan Anda harus mengganti berbagai macam spare part pada motor yang tentunya membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Nah, maka dari itu penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja sih penyebab dari turun mesin motor yang kerap menjadi momok bagi para pemilik kendaraan. Penasaran apa saja, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya!
1. Susah start dipagi hari
motor susah dihidupkan dipagi hari. Saat motor dingin atau khususnya dipagi hari mesin akan sulit dihidupkan, biasanya hanya satu kali start, kali ini bisa tiga sampai empat kali baru hidup.
2. Oli mesin sering habis
Oli mesin fungsinya sebagai pelumas mesin. Tanpa pelumas maka gesekan itu akan menimbulkan luka yang akhirnya bisa merusak mesin dengan sangat mudah. Saat ada kebocoran oli maka dalam waktu dekat mesin akan sangat beresiko.
3. Keluar asap putih dari knalpot
Mesin yang normal, asapnya tidak berwarna. Jika motor menggunakan mesin 2 tak itu bukan masalah karena memang asap putih knalpot 2 tak berasal dari oli samping, Namun jika motor 4 tak keluar asap putih maka itu tandanya ada kerusakan pada piston atau silinder mesin.
4. Tenaga motor ngempos
Tenaga motor bisa dirasakan saat membawa beban berat ataupun saat perjalanan menanjak. Mesin yang ngempos akan sangat kewalahan ketika menemui dua kondisi ini, meski gas sudah ditarik dalam motor hanya bergerak segitu-gitu saja.
5. Suara mesin lebih berisik
Suara mesin yang normal itu hanya terdengar suara pembakarannya saja yang sudah diserap oleh peredam di knalpot. Namun bila ada suara lain yang mengganggu seperti suara rantai atau getaran plat besi bisa menandakan ada komponen yang sudah lewat masa pakainya didalam mesin.
Perawatan motor setelah Turun Mesin sangat perlu untuk kalian lakukan agar kondisi kendaraan tetap dalam kondisi prima. Sebenarnya penyebab motor harus turun mesin tidak semuanya terjadi karena kelalaian pemilik kendaraan.
Bisa saja hal tersebut terjadi karena masa pakai komponen mesin yang lama sehingga harus segera kalian ganti dengan yang baru. Turun mesin pada sebuah kendaraan bukan momok yang menyeramkan untuk pemilik kendaraan.
Sebab motor yang pernah turun mesin seharusnya bersifat positif. Karena pihak bengkel akan membongkar dan memperbaiki mesin untuk mengembalikan performa motor agar lebih baik lagi.
Masa pakai kendaraan bermotor sepertinya menjadi faktor utama yang mengakibatkan kendaraan harus turun mesin. Namun hal tersebut sangat wajar mengingat masa pakai komponen mesin yang lama memang seharusnya Anda lakukan penggantian mesin.
Tujuannya agar kondisi kendaraan tetap prima bahkan seperti baru lagi. Terkadang masih banyak yang belum tahu mengenai cara merawat motor setelah mengalami turun mesin.
Meskipun sudah mendapat perbaikan, namun ada poin yang harus Anda lakukan untuk mengembalikan performa motor agar kembali dalam kondisi normal.
Untuk itu, Anda perlu melakukan langkah-langkah yang berkaitan dengan perawatan motor setelah mengalami turun mesin. Hal ini agar perbaikan saat mesin turun tidak sia-sia.
Karena jika gagal, justru akan membuat kondisi motor menjadi lebih buruk. Berikut langkah yang harus Anda lakukan untuk merawat kendaraan setelah turun mesin.
Ketika motor sudah pernah turun mesin, sebaiknya Anda melakukan perawatan dengan tidak berkendara secara sembarangan. Karena motor mengalami turun mesin, pasti pernah memiliki kerusakan yang serius.
Dengan menggunakan motor secara hati-hati, akan membantu kendaraan tersebut menjadi lebih awet. Hal ini akan meminimalisir kerusakan yang serupa pada kendaraan bermotor Anda.
Merawat motor setelah turun mesin salah satunya dengan menjaga kinerja mesin. Maksudnya, kinerja motor setelah turun mesin tentunya berbeda dengan motor baru yang cenderung memiliki kinerja lebih maksimal.
Untuk itu, hindari terlebih dahulu menggunakan motor untuk berkendara jarak jauh. Hal tersebut karena kondisi mesin yang belum stabil 100% mengingat baru saja mengalami beberapa perbaikan komponen. Tentu saja kondisi seperti itu memerlukan penyesuaian penggunaan kinerja mesin.
Proses inreyen pada motor setelah turun mesin membutuhkan perawatan dengan melakukan pemeriksaan secara rutin. Pemeriksaan tersebut meliputi pengecekan beberapa komponen yang berkaitan langsung dengan mesin.
Misalnya memeriksa kondisi filter udara, mengganti oli secara rutin, serta segera ganti komponen yang mulai memperlihatkan gejala kerusakan ataupun aus. Agar hasil lebih maksimal, Anda bisa lakukan pengecekan ini ketika melakukan service di bengkel.
Sudah menjadi rahasia umum, jika dalam perawatan motor setelah turun mesin adalah dengan melakukan inreyen pada kendaraan Anda. Upaya inreyen ialah langkah lakukan penyesuaian komponen mesin sebelum memberi performa secara maksimal.
Dalam melakukan inreyen ini, jangan sekali-kali menggeber gas sampai mentok. Karena menggeber gas akan membuat mesin yang baru saja mengalami perbaikan menjadi kaget.
Selain itu, hindari juga membawa penumpang terlebih dahulu sebelum speedometer mencapai jarak 100 km. Hal ini karena dapur pacu motor sesudah turun mesin belum dapat menyesuaikan saat sedang membawa beban. Untuk itu, usahakan tidak membawa penumpang atau beban berlebih sebelum kondisi mesin sudah kuat dan siap.
Selain beberapa langkah di atas, perawatan motor setelah turun mesin yaitu dengan menggunakan oli yang sesuai dari anjuran pabrik.
Karena pabrik biasanya merekomendasikan oli yang sesuai dengan spesifikasi pada komponen mesin kendaraan. Untuk pemilihan oli, Anda bisa melakukannya saat mengganti oli ketika service motor di bengkel.
Perlu Anda ketahui bahwa penggunaan oli dasar pada mesin ini sangat perlu mendapat perhatian. Mengingat fungsinya sebagai pelumas serta sebagai pendingin suhu mesin. Sehingga kendaraan memerlukan kandungan oli yang cocok dengan spek mesin.
Selain itu, penggantian oli tepat waktu juga menjadi bagian dalam melakukan perawatan motor setelah turun mesin. Karena oli mesin yang sudah lama terpakai, tingkat kekentalannya juga pasti akan menurun.
Aprilianto juga menjelaskan bahwa untuk biaya turun mesin motor memang mulai Rp 150 ribu. Hanya saja yang perlu sekali lagi diingat, itu cuma jasanya.
Lalu untuk perbaikan komponen yang rusak, dibutuhkan ongkos tambahan lagi. Ambil contoh biaya penggantian piston motor. Jika di motor kamu terjadi masalah seperti itu, maka perlu turun mesin.
Pada motor yang berkapasitas mesin di bawah 150 cc, dia memperkirakan total biaya penggantian piston ada di angka Rp 750 ribu sampai dengan Rp 1 juta. Biaya itu mencakup penggantian set piston, biaya bubut, korter, dan termasuk jasa turun mesin.
“Kalau ganti piston, otomatis turun mesin, biaya itu sudah termasuk penggantian part yang dibutuhkan. Tapi, kalau pemilik motor mau spare part khusus seperti yang spek racing misalnya, ya biayanya lebih dari itu,” papar Aprilianto.
Lain halnya untuk motor yang punya kapasitas mesin lebih dari 250 cc. Menurut Opung biaya turun mesin motor yang dikeluarkan juga tentunya lebih besar. Belum lagi ada part yang khusus tentunya harga pasti bakalan disesuaikan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda untuk memahami tentang kendaraan anda.